Pengembangan Diri para Pendakwah
Ketika ikhlas harus menjadi
perioritas, berjalan menelusuri banyak rintangan walau tak tau kemana arah yag
benar. Lorong demi lorong dimasuki karena belum megetahui arah yang pasti untuk disinggahi, saat
sampai di tempat tujuan, bertemulah
dengan orang yang tak pernah dikenal. Mereka awam, hebat, pejabat dan sebagainya.
Setelah nama disebut, jiwa dipasrahkan kepada sang maha pemilik hati agar lisan mampu bersilat sesuai dengan
harapan hati, sehingga hati pula yang mengenang setiap hikmahnya.
Setelah mengucap salam, sebagai
bukti keakraban, mengucap syukur sebagai tanda terimakasih, bersalawat sebagai
pujian agung kepada Rasulullah. Mulailah masuk pembahasan yang berujung hikmah meyejukkan hati. Lalu berpisah dengan salam
kembali, berharap semoga pertemuan yang indah ini kembali dipertemukan oleh
Sang Pencipta pada pertemuan yang lebih berberkah.
Turun dengan penuh harapan akan perubahan dihati pendengar, segalanya di pasrahkan kepada sang pencipta,
karena fungsi pendakwah hanya mengajak, dan hidayah itu otoritas Sang Maha
Kasih.
Hari demi hari kembali merajut
kata bijak, petuah dan kata-hikmah. Bersumber dari kitab suci, sumber hukum
kedua, pemahaman ulama, dan para intelektual.
Ayo sekarang fase keberkahan, harapan indah bahwa momentum ini jangan berlalu begitu
saja.
Siapapun kita, apapun profesi
kita, jabatan apapun yang kita duduki, kita adalah pendakwah. pedakwah diri, keluarga dan umat.
Ia adalah orang hebat, harus memiliki suplemen untuk menopang kehebatannya berdakwah kepada umat, penghebat tidak mungkin menghebatkan orang lain sebelum
dirinya hebat terlebih dahulu. Sewaktu kami kuliah ada kata indah yang
terdengar dari seorang dosen “orang yang hebat adalah orang yang berhasil
membuat orang lain hebat”.
Pada kitab suci, ada sebuah spirit yang harus direnungkan: Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Hemat penulis bahwa jika ingin menyelamatkan orang lain selamatkan dulu diri kita. sebagaimana seorang yang naik pesawat, ketika selang oksigen keluar dari tempatnya, maka pakailah selang oksigen itu terlebih dahulu lalu memakaikan kepada orang terdekat anda.
Hal itu menunjukkan bahwa kualitas diri dijadikan lebih utama lalu memperbaiki kualitas orang lain.
Posting Komentar untuk "Pengembangan Diri para Pendakwah"